Pariwisata Korea Selatan – Ayo Kita Rekreasi kembali ingin memberikan informasi mengenai beberapa Destinasi Wisata Populer yang terdapat di Negara Korea Selatan. Perlu kalian ketahui bahwa Korea Selatan merupakan negara yang terletak di Asia Timur. Batas wilayah di sebelah utara berbatasan dengan Korea Utara. Wilayahnya sebagian besar dikelilingi perairan dan memiliki panjang garis pantai 2.413 km. Sebelah barat dibatasi oleh Laut Kuning, sebelah selatan dengan Laut Cina Timur, sementara sebelah timur berbatasan dengan perairan Laut Jepang. Luas wilayah daratan keseluruhan adalah 100.032 km² dan luas perairan hanya 290 km². Kembali ke Judul Postingan ini yang akan memberikan informasi mengenai beberapa Destinasi Wisata Favorit di Korea Selatan. Pariwisata di Korea Selatan merupakan salah satu tujuan wisata yang menarik untuk di kunjungi, terutama di kalangan masyarakat Asia seperti Jepang, China, Hongkong, dan Taiwan. Banyak hal menarik yang dapat kalian temui dari berbagai tempat wisata di Korea Selatan. Mulai dari pengetahuan akan sejarah perang korea hingga ke berbagai tempat pembuatan film Korea yang populer tersebut. Dan di dukung dengan kemudahan pengurusan visa kunjungan ke Korea Selatan serta jalur penerbangan internasional yang tersedia menjadikan perjalanan untuk mengunjungi tempat wisata di Korea Selatan semakin mudah.
Destinasi Wisata Populer Di Korea Selatan |
Berikut ini Ayo Kita Rekreasi merekomendasikan destinasi wisata yang layak untuk kalian masukan ke bucket list tujuan wisata bila sedang berada di Korea Selatan, diantaranya adalah sebagai berikut :
- Cheonggyecheon Stream merupakan sungai sepanjang 8,4 km yang mengalir di tengah kawasan pusat bisnis kota Seoul, Korea Selatan. Sungai ini memiliki tempat berjalan di kedua sisinya dan dihiasi dengan karya seni, patung, taman, jembatan, air terjun serta pertunjukan sinar laser yang bisa dinikmati pada malam hari. Cheonggyecheon Stream merupakan primadona wisata baru di kota Seoul, dan menjadi tempat duduk dan jalan-jalan favorit warganya, khususnya pasangan muda-mudi. Karena tempat ini juga merupakan tempat diadakannya Lantern Seoul Festival, yaitu festival lampion yang diadakan setahun sekali yang merupakan salah satu acara yang paling ditunggu-tunggu di Korea. Ada beberapa titik yang cocok sebagai starting point kalian untuk menelusuri sungai ini, salah satunya adalah ujung Cheonggyecheon Stream dekat Gwanghwamun Station.
- Jjimjilbang merupakan tempat sauna Korea sekaligus tempat pemandian umum yang dilengkapi dengan kolam air panas, sauna kering dan basah, dan berbagai fasilitas lain seperti cafetaria, tempat pijat, spa, ruang komputer, dan free WI-FI. Belum lagi terdapat ruangan lainnya seperti rest area di mana Anda bisa tidur-tiduran, tidur sungguhan, menonton TV, sekedar baca buku atau ngobrol sambil ngemil. Tempat ini sangat populer di Korea dan merupakan salah satu unsur kebudayaan yang tidak bisa lepas dari kehidupan sehari-hari warganya. Di Korea, orang biasanya pergi ke jjimjilbang pada akhir minggu untuk refreshing sekaligus menghabiskan waktu bersama saat weekend, entah dengan rekan kerja, teman, atau keluarga.
- Namsan Seoul Tower merupakan sebuah menara komunikasi dan observasi yang terletak di gunung Namsan, Seoul, Korea Selatan. Menara setinggi 236,7 m ini merupakan landmark kota Seoul dan merupakan titik tertinggi di kota ini. Karena itu, jika kalian berwisata ke Korea Selatan wajib untuk naik ke menara populer yang satu ini. Dari atas 3 dek observasinya di puncak menara, kita bisa melihat panorama kota Seoul dari ketinggian. Dan bagi yang ingin menikmati pemandangan indah dari atas menara sambil menikmati santapan lezat, menara ini juga memiliki restauran berputar di salah satu dek observasinya yang berputar dengan kecepatan 1 kali putaran per 48 menit. Dengan begitu, pengunjung tetap bisa menikmati pemandangan 360˚ sambil makan dengan nyaman. Dan salah satu daya tarik terbesar dan kegiatan favorit pengunjung di Namsan Tower adalah memasang gembok cinta di pagarnya lalu membuangnya kuncinya ke bawah dengan harapan cinta mereka akan abadi. Dan tradisi gembok cinta di menara ini tidak kalah populer dengan tempat gembok cinta lain di dunia, terbukti pagar-pagar pohon-pohon dan pagar di bagian bawah menara ini penuh dengan gembok aneka bentuk dan warna dengan berbagai macam tulisan dan juga inisial. Selain dek observasi, Namsan Tower juga memiliki 2 restauran lain di lantai dasar, toko suvenir, dan sebuah museum Teddy Bear. Boneka-boneka beruang di Museum Teddy Bear Namsan Seoul Tower ini menggambarkan kebudayaan Korea di masa lalu, sekarang, dan masa depan, serta Teddy Bear di tempat-tempat terkenal di kota Seoul seperti Cheonggyecheon Stream, Myeongdong, Insadong, and Dongdaemun. Ada juga yang mengatakan museum ini menjadi lokasi syuting drama Princess Hours. Karena disana memang menjadi lokasi syuting beberapa adegan dalam dama Princess Hours dan juga terdapat versi Teddy Bear-nya, serta teddy bear dari drama-drama Korea terkenal lain seperti The Great Quen Seon Deok, Winter sonata, dan Boys before flowers. Untuk menuju Namsan Seoul Tower, banyak cara yang bisa ditempuh. Tetapi salah satu alat transportasi yang paling favorit digunakan pengunjung adalah dengan naik kereta gantung atau cable car, kemudian berjalan kaki menuju menara. Dengan begitu kita tidak hanya punya tempat tujuan yang dinanti-nanti, tetapi juga perjalanan menakjubkan yang bisa dinikmati yaitu keindahan pemandangan alam Gunung Namsan selama perjalanan. Naik cable car ini juga sering muncul dalam adegan-adegan drama Korea, dua di antaranya adalah Boys Before Flowers dan Rooftop Prince.
- Pulau Nami merupakan pulau mungil berbentuk setengah bulan yang berada di wilayah Chuncheon-si, provinsi Gangwon-do, Korea Selatan; sekitar 63 km dari kota Seoul. Pulau Nami terkenal memiliki pemandangan alam yang indah dengan deretan pohon di kedua sisinya. Pulau ini makin populer setelah booming-nya drama korea Winter Sonata yang menjadikan pulau ini sebagai lokasi syuting. Karena pulau ini menyajikan kecantikan dan romantisme yang berbeda setiap musimnya. Selain memiliki pemandangan alam yang indah, Pulau Nami juga merupakan pusat acara-acara kebudayaan dan seni di Korea yang diadakan hampir setiap pekan. Pulau ini juga memiliki kebun binatang, kebun botani, perahu wisata, ayunan luncur menuju pulau, museum dan galeri seni, panggung indoor dan outdoor, dan pondok penginapan serta hotel lengkap dengan fasilitas seminar dan workshop. Pulau Nami juga memiliki keunikan tersendiri seperti mendeklarasikan diri sebagai ‘Republik Naminara’ dan memiliki kelengkapan administrasi seperti halnya sebuah negara independen. Selain itu pulau ini masih memilki beberapa tradisi unik lainnya.
- Pulau Jeju merupakan pulau terbesar sekaligus provinsi terkecil di Korea Selatan yang terletak di Selat Korea, 130 kilometer jauhnya dari pantai selatan Korea. Pulau ini sering dianggap seperti Bali atau Hawai-nya Korea dan merupakan salah satu tujuan wisata honeymoon paling top di dunia. Pulau Jeju juga tercatat sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO dan merupakan 1 dari 7 Keajaiban Alam versi terbaru. Pulau yang dijuluki ‘Island of the Gods’ ini memiliki banyak alam terbuka dan memiliki pemandangan alam yang bervariasi meliputi gunung, tebing, pantai, air terjun, padang rumput, serta padang bunga liar yang indah. Selain keindahan alamnya, pulau ini juga menawarkan banyak tempat wisata lain seperti kebun botani, museum Teddy Bear, taman dewasa Love Land, taman teka-teki Maze, theme park, festival, dan juga aneka kegiatan seperti menunggang kuda, menyelam, dan juga hiking. Desa-desa tradisonal khas penduduk asli Jeju juga wajib dikunjungi oleh kalian yang tertarik untuk mengetahui kehidupan dan kebudayaan asli warga lokal. Kita juga bisa melihat rumah-rumah tradisional dan kebudayaan penduduk Pulau Jeju di 2 museum desa rakyat yang ada di pulau ini. Seperti layaknya tempat wisata lain, di pulau Jeju juga banyak toko-toko suvenir, kerajinan tangan, oleh-oleh, serta makanan khas Jeju.
- Jinhae merupakan sebuah distrik di kota Changwon-si, provinsi Gyeongsangnam-do, Korsel, sekitar 1 jam dari Busan. Tempat ini memiliki banyak sekali pohon sakura baik yang tersebar di kota maupun terkonsentrasi di beberapa tempat. Setiap musim semi, lebih dari 1 juta orang, baik warga lokal Korea maupun turis, membanjiri kota Jinhae untuk melihat pohon-pohon bunga sakura yang bermekaran. Selain itu, pada musim semi Jinhae juga terkenal dengan festival bunga sakuranya (Jinhae Gunhangje Festival atau Jinhae Cherry Blossom Festival) yang diadakan setahun sekali. Pada festival ini para pengunjung tidak hanya bisa menikmati keindahan bunga sakura, tetapi juga aneka kuliner di stan makanan, dan juga permainan serta pertunjukan live. Kita juga bisa menyaksikan parade militer yang digelar sebagai bagian dari Jinhae Naval Festival yang digelar secara bersamaan.
Taman Hiburan
- Lotte World merupakan kompleks rekreasi luas yang berada di Seoul, Korea Selatan. Kompleks tempat rekreasi ini terdiri dari theme park indoor, taman hiburan outdoor, museum rakyat Korea, mall, bioskop, sebuah hotel mewah, serta fasilitas olahraga. Tempat ini sangat populer di Korea dan menerima kunjungan lebih dari 8 juta orang per tahun. Bersama Tokyo Disney Resort, Lotte World dianggap sebagai salah satu taman hiburan kelas dunia yang ada di Asia. Theme Park indoornya juga ditetapkan sebagai theme park indoor terluas di dunia oleh Guiness Book of World Record. Taman hiburan di sini sendiri terdiri dari dua bagian utama yaitu Adventure di indoor dan Magic Island di outdoor. Adventure terdiri dari 4 lantai, dengan paling banyak wahana ada di lantai 1, salah satunya adalah komedi putar Camelot Carrousel yang muncul dalam drama Stairway to Heaven. Selain komedi putar ada banyak lagi wahana hiburan menarik lain seperti bioskop 3D, Cinderella’s Castle, Alice in Wonderland, naik monorail keliling Lotte World dan maaasih banyak lagi. Semuanya tidak hanya seru untuk anak-anak tetapi juga fun bagi orang dewasa. Di Lotte World juga ada Folk Museum di mana kita bisa mengetahui tentang sejarah dan kehidupan kuno rakyat Korea dari sana. Wow, bukan hanya rekreasi tetapi sekaligus belajar, in a fun way, tentang Korea.
- Everland Resort merupakan taman hiburan terbesar di Korea Selatan yang terletak di kota Yongin, provinsi Gyeonggi-do, Korsel. Dibuka pada tahun 1976, taman hiburan yang dikelola oleh Samsung Group ini menerima kurang lebih 6,6 juta pengunjung per tahun dan berada di urutan ke-13 dalam daftar taman hiburan yang paling banyak dikunjungi di dunia pada tahun 2011. Di Everland Resort, banyak sekali wahana seru yang bisa dicoba dan juga tempat menarik dan colourful untuk dikunjungi dan sebagai tempat berfoto. Everland terbagi menjadi 5 zona berbeda, antara lain :
- Global Fair terletak di dekat pintu masuk, Global Fair merupakan area terbuka yang luas yang ditempati oleh banyak replika bangunan-bangunan dan kastil yang berasal dari Perancis, Timur Tengah, Spanyol, India, dan Rusia. Bagian ini merupakan salah satu tempat favorit di Everland karena dihiasi oleh bangunan-bangunan indah dengan aneka bentuk dan gaya arsitektur serta hiasan warna-warni ala negeri dongeng. Di Global Fair juga terdapat Four Seasons Garden, yaitu taman bunga indah bergaya french gardens yang dihiasi dengan bunga indah warna-warni dan dikelilingi bangunan-bangunan cantik bergaya arsitektur khas Belanda. Taman ini menjadi tempat festival bunga musiman, yaitu festival tulip pada bulan April-Juni, Lili pada bulan Juli-Agustus, dan Krisan pada bulan September-Oktober. Selain festival bunga, Four Seasons Garden juga menjadi tempat atraksi sinar laser dan pertunjukan air mancur.
- Zoo-Topia merupakan zona yang bertemakan binatang. Di zona ini terdapat dua kebun binatang, yaitu Herbivore Safari dan Safari World. Di Herbivore Safari, pengunjung bisa berinteraksi dan memberi makan langsung ke binatang-binatang yang ada, seperti gajah, jerapah, unta, dan burung unta. Sementara di Safari World, kita bisa naik bus safari untuk melihat secara binatang-binatang buas yang hidup di habitat masing-masing seperti harimau, harimau putih, singa, beruang, singa laut, dan pinguin. Mengunjungi 2 kebun binatang ini bisa menjadi kegiatan yang seru, terlebih lagi jika kalian membawa anak-anak. Selain dua kebun binatang ini, pengunjung juga bisa menyaksikan animal show atau pertunjukan binatang, mengendarai kuda poni, dan naik Amazon Express. Bagi yang ingin merasakan serunya naik rakit sambil sedikit basah-basahan, Amazon Express bisa menjadi pilihan.
- European Adventure merupakan zona petualangan yang bertemakan Eropa. Salah satu wahana paling terkenal di zona ini adalah T Express, yaitu roller coaster yang terbuat dari kayu sepanjang 1.779 m. Roller Coaster ini merupakan roller coaster terbesar di Korea Selatan dan Roller Coaster kayu terpanjang no.6 di dunia. Bagi yang suka seru-seruan naik roller coaster, wajib naik T Express yang bisa naik-turun dengan kemiringan hingga 77˚.
- Magic Land merupakan zona yang terdiri dari kompleks bangunan unik ala negeri dongeng dan aneka wahana seru yang bisa dicoba. Salah satu bagian di zona adalah Aesop’s Village yang temanya diambil dari dongeng-dongeng Aesop (Aesop’s Fables). Selain itu juga terdapat Spooky’s Fun House yang membawa pengunjung untuk melakukan perjalanan melewati dunia misteri dan magic yang seru dan penuh misteri.
- American Adventure merupakan zona petualangan yang bertemakan sejarah Amerika. Di zona ini terdapat sejumlah wahana dengan tema tertentu, di antaranya adalah Rock Ville yang bertemakan musik tahun 1950 -an dan Rolling X-Train dengan band musik bermain secara live di dekatnya.
5 Istana Kerajaan di Korea Selatan
- Istana Gyeongbokgung merupakan salah satu dari 5 istana kerajaan Dinasti Joseon yang terletak di Seoul utara, Korea Selatan. Istana yang pertama kali dibangun pada tahun 1394 ini merupakan istana utama dan yang paling luas di antara 5 grand palace yang dibangun oleh dinasti Joseon, yang semuanya berada di kota Seoul. Istana Gyeongbokgung sebenarnya merupakan sebuah kompleks luas yang terdiri dari 330 bangunan dengan total 5.792 ruangan, namun banyak dari bangunan ini dihancurkan selama pendudukan Jepang, yaitu antara tahun 1910-1945. Dan sejak 1989, pemerintah Korea sedang dalam proses untuk membangun kembali bangunan-bangunan yang telah hancur. Saat ini kita masih bisa melihat sejumlah bangunan di Kompleks Istana Gyeongbok yang cukup luas, yang terbagi menjadi beberapa bagian seperti area tempat tinggal, paviliun, kuil, area resmi kerajaan. Di area istana ini juga terdapat sebuah paviliun kecil bernama Hyangwonjeong yang dibangun di atas pulau kecil buatan di tengah danau Hyangwonji. Pulau tersebut dihubungkan dengan areal istana melalui sebuah jembatan yang disebut Chwihyanggyo. Tempat ini merupakan salah satu sudut paling indah dari kompleks Istana Gyeongbok di mana pemandangan di sini merupakan perpaduan dari bangunan paviliun kuno, danau, jembatan, pepohonan serta puncak gunung, persis seperti yang ada dalam lukisan-lukisan. Istana Gyeongbokgung juga menjadi tempat Nasional Folk Museum dan National Palace Museum of Korea dimana kita bisa melihat secara dekat arsitektur, interior, adat istiadat, serta benda-benda peninggalan warisan Dinasti Joseon. Setiap harinya di istana ini juga diadakan semacam pertunjukan peragaan ulang dari ritual, tradisi, serta kegiatan-kegiatan yang terjadi di kehidupan kerajaan pada zaman Dinasti Joseon. Melihatnya secara langsung akan membuat kalian merasa seperti melihat langsung drama-drama kolosal Korea atau bahkan seperti telah terbang dengan mesin waktu dan kembali ke zaman dulu saat Dinasti Joseon masih berjaya di Korea Selatan. Dan kalian juga bisa menyaksikan upacara pergantian penjaga istana dengan kostum tradisionalnya yang khas.
- Istana Changdeokgung merupakan salah satu istana kerajaan yang dibangun oleh Dinasti Joseon setelah Gyeongbokgung. Istana yang dibangun tahun 1935 ini berada di dalam area taman luas di Jongno-gu, Seoul, Korea Selatan arah sebelah timur istana utama Gyeongbokbung sehingga disebut juga “East Palace” atau Istana Timur. Seperti istana lainnya, Istana Changdeok juga rusak berat selama pendudukan Korea oleh Jepang dan saat ini hanya sekitar 30% dari bangunan pra Jepang yang masih tersisa. Istana Changdeok dibangun di antara puncak Maebong dari gunung Bugaksan di belakang dan aliran anak sungai Geumcheon di depannya. Berbeda dengan Istana Gyeongbok yang tata ruangnya rapi dan teratur, bangunan-bangunan dari Istana Changdeok sekilas terkesan tersebar tak beraturan. Namun jika diamati lebih cermat, hal tersebut terjadi karena istana ini memang dibangun dengan menyesuaikan kontur dan topografi alam di mana istana ini dibangun, sehingga terlihat berpadu secara harmonis dengan alam sekitar. Inilah salah satu alasan kenapa kompleks Istana Changdeok ditetapkan sebagai salah satu Situs Warisan Dunia UNESCO sejak tahun 1997. Kompleks istana ini terdiri dari sejumlah bangunan yang terbagi dalam area pemerintahan di bagian depan serta area pribadi keluarga kerajaan di bagian belakang kompleks. Di kompleks Istana Changdeok juga terdapat sebuah taman belakang istana yang indah seluas 32 hektar yang disebut Huwon. Di sinilah biasanya raja menggelar upacara-upacara kerajaan. Taman ini terdiri dari sebuah kolam teratai, beberapa paviliun, halaman rumput, bunga, serta pepohonan. Ada lebih dari 26.000 pohon di area taman ini yang terdiri dari 100 spesies yang berbeda, dan beberapa di antaranya ada yang berusia lebih dari 300 tahun. Salah satu bagian menarik dari taman ini adalah Ongnyucheon, yaitu saluran air berbentuk huruf U dengan air terjun kecil dan sebuah puisi terukir di batu besar di atasnya. Sementara area taman privat khusus untuk raja disebut Geumwon atau “Forbidden Garden” dan saat ini orang-orang Korea menyebutnya dengan Biwon atau “Secret Garden”.
- Istana Gyeonghuigung merupakan salah satu istana Dinasti Joseon yang terletak di Seoul bagian barat. Pada masa akhir dinasti Joseon, istana ini berfungsi sebagai istana sekunder bagi raja yang mana biasanya sebagai tempat mengungsi oleh raja pada kondisi darurat. Istana ini dibangun di antara geografi pegunungan yang miring dan memiliki keindahan arsitektur tradisional. Pada masa penjajahan Jepang, istana ini sepenuhnya dihancurkan namun kemudian dibangun kembali oleh pemerintah Korea dari tahun 1990. Tetapi karena pertumbuhan kota dan pembiaran begitu saja selama puluhan tahun, pemerintah hanya berhasil merekonstruksi sekitar 33% dari bangunan istana asli. Saat ini di area Istana Gyeonghui juga ditempati Museum Sejarah Seoul dan Museum Seni Seoul.
- Istana Changgyeonggung merupakan salah satu kompleks istana yang dibangun pada masa dinasti Joseon. Istana ini dibangun di dekat Istana Changdeok pada tahun 1483 dan memiliki luas area yang relatif kecil dibanding istana-istana lainnya. Sekitar 70% dari area istana ini terdiri dari ruang hijau terbuka, pepohonan, dan juga kolam. Selain itu, sejumlah bangunan yang menjadi daya tarik Istana Changgyeong meliputi sejumlah aula, paviliun, pintu gerbang, dan juga jembatan. Dengan harga tiket masuk yang relatif murah dan letaknya yang tidak jauh dari pusat kota Seoul, Istana Changyeong biasa menjadi tempat rekreasi yang tenang bagi warga Seoul untuk sejenak lepas dari kesibukan dan keramaian kota.
- Istana Deoksugung merupakan salah satu istana dinasti Joseon. Istana ini sebenarnya dulu merupakan kediaman Prince Wolsan, kakak raja Seongjong, namun kemudian dijadikan sebagai istana kerajaan setelah istana lainnya dibakar pada tahun 1592 selama invasi Jepang dalam Perang 7 Tahun. Pada tahun 1618, setelah istana kerajaan resmi dipindah ke Changdeokgung yang telah dibangun kembali, Deoksugung menjadi istana pelengkap dan disebut Seogung atau “West Palace”. Saat ini, Istana Deoksugung terdiri dari sejumlah bangunan dengan konstruksi yang bervariasi, termasuk dari kayu dan semen. Beberapa bangunan bahkan dibangun dengan gaya barat. Selain bangunan istana tradisonal, kompleks istana ini juga memiliki daya tarik lain yaitu taman berhutan dan juga Museum Seni Nasional.
"Hanok Village" 9 Desa Tradisional Korea Selatan
- Namsangol Hanok Village merupakan desa tradisional Korea yang terletak di Pil-dong, Jung-gu, Seoul, Korea Selatan, tidak jauh dari N Seoul Tower. Desa yang dikenal sebagai “A Village of Traditional Houses in the Namsan Valley” ini bertempat di sebuah lokasi yang dulunya merupakan sebuah resort musim panas pada era dinasti Joseon. Area resort ini terkenal dengan pemandangannya yang sangat indah seperti di negeri dongeng dan dikenal sebagai salah satu tempat paling indah di Seoul. Namsangol Hanok Village memiliki luas area 7.934 m² dan terdiri dari rumah-rumah tradisional yang telah dipugar kembali untuk mempertahankan atmosfer area ini seperti aslinya pada zaman dulu. Sebanyak 5 rumah tradisional, termasuk beberapa ‘mansion’ paling luas di Seoul yang menjadi tempat tinggal para pejabat tinggi negara pada zaman dulu, berikut sejumlah rumah rakyat jelata khas Korea juga dipindah ke area desa ini. Sebuah taman tradisional khas Korea lengkap dengan sungai yang mengalir dan sebuah paviliun juga dibangun di sini.
- Hahoe Folk Village merupakan sebuah desa tradisional Korea dari zaman dinasti Joseon yang terletak di Andong, provinsi Gyeongsangbuk-do, Korea Selatan. Keberhasilannya mempertahankan gaya arsitektur, tradisi rakyat, dan buku-buku berharga dari zaman Joseon, serta tradisi kuno dari desa berbasis klan, telah mengantarkan Hahoe Folk Village menjadi salah satu situs warisan dunia budaya yang ditetapkan oleh UNESCO, satu paket dengan Yangdong Folk Village. Saat ini, Hahoe Folk Village terbagi menjadi dua dan masih ditempati oleh keturunan dari 2 cabang utama dari klan Pungsan Yu; yaitu Namchon (desa utara) yang ditempati oleh Gyeomampa dan Pukchon (desa selatan) yang ditempati Seoaepa. Dua bangunan yang paling terkenal di desa ini adalah Wonjijeongsa Pavilion dan Byeongsan Confucian School. Bangunan lain adalah Yangjindang Manor dan Pikchondaek House di desa utara serta Chunghyodang Manor dan Namchondaek House di desa Selatan.
- Bukchon Hanok Village merupakan desa rumah tradisional Korea yang terletak di area Bukchon, di antara Istana Gyeokbokgung dan kuil Jongmyo Royal Shrine. Desa tradisional yang memiliki banyak gang sempit dan rumah tradisional Korea ini sengaja dijaga kelestariannya untuk mempertahankan suasana perkotaan pada masa dinasti Joseon. Kawasan Buckhon, yang terdiri dari Wonseo-dong, Jae-dong, Gye-dong, Gahoe-dong, dan Insa-dong, dulunya memang merupakan kawasan tempat tinggal para bangsawan dan pejabat kelas dari dinasti Joseon. Oleh karena itu rumah-rumah tradisional di desa ini juga merupakan rumah ‘gedong’ yang bagus pada zaman dulu. Saat ini, Bukchon Hanok Village digunakan sebagai pusat kebudayaan tradisional Korea dan juga kulinernya, di mana pengunjung bisa memiliki sedikit gambaran seperti apa kebudayaan pada masa dinasti Joseon. Desa ini memiliki jalan yang sempit, berliku-liku dan menanjak, yang diapit oleh bangunan-bangunan tradisional yang memberi atmosfer khas. Oleh karenanya, menelusuri jalan-jalan ini saja bisa menjadi pengalaman yang unik dan menyenangkan. Bukchon Hanok Village juga sering digunakan sebagai lokasi syuting drama Korea, salah satunya adalah drama Personal Taste yang dibintangi oleh aktor keren Lee Min Hoo.
- Jeonju Hanok Village merupakan desa dengan rumah tradisional Korea yang terletak di jantung kota Jeonju, provinsi Jeolla Utara, Korea Selatan, sekitar 3 jam perjalanan dari kota Seoul. Desa ini merupakan salah satu desa hanok yang paling terjaga kelestariannya. Meskipun desa tradisional, Jeonju Hanok Village memiliki transportasi dan jalan utama yang modern seperti halnya kota besar. Hal ini membuat desa ini memiliki pemandangan yang unik yang membuatnya seperti kota lama beratmosfer tradisional yang berada di tengah kota modern. Apalagi letaknya juga tidak jauh dipinggiran kota, melainkan di tengah kota dan dekat dengan area pusat perbisnisan kota Jeonju, dan lebih dari 700 rumah hanok yang kebanyakan dibangun pada masa Dinasti Joseon (1392-1910). Rumah-rumah ini memiliki kondisi yang sangat baik dan sebagian besar merupakan rumah penduduk. Di desa hanok ini kalian tidak hanya bisa jalan-jalan melihat rumah hanok, tetapi juga bisa merasakan langsung tradisi dan kebudayaan tradisional Korea yang lengkap seperti merasakan tinggal di rumah hanok dengan menginap di hanok stay, wisata kuliner khas Korea di restauran dan kedai teh tradisional, belanja aneka suvenir, sekaligus belajar membuat berbagai macam kerajinan tangan yang kemudian bisa kalian bawa pulang sebagai oleh-oleh.
- Korean Folk Village merupakan sebuah tempat wisata di kota Yongin, provinsi Gyeonggi, Korea Selatan yang berupa museum hidup yang menampilkan desa, kehidupan, dan kebudayaan tradisional rakyat Korea. Mirip seperti sebuah taman budaya. Tempat ini sangat populer baik di kalangan warga lokal Korea maupun wisatawan mancanegara, dan terletak dekat dengan Everland taman hiburan terbesar di Korea. Korean Folk Village terbagi menjadi banyak bagian dan memiliki banyak replika rumah tradisional Korea dari kelas sosial yang berbeda (petani, tuan tanah, bangsawan), yang berasal dari berbagai wilayah di Korea Selatan. Taman budaya ini juga memiliki pasar jalanan tradisional, restauran, pertunjukan tari tradisional, upacara pernikahan, keterampilan menunggang kuda, pameran teknik pembuatan barang-barang dari kayu dan logam secara tradisional, dan aneka kegiatan yang bersifat wisata dan rekreasi. Di bagian taman hiburannya, juga terdapat banyak wahana yang bisa dinaiki, permainan, taman patung, museum seni, museum rakyat Korea, dan juga museum rakyat dunia yang menyoroti gaya hidup tradisional dari seluruh dunia. Korean Folk Village juga sering digunakan sebagai lokasi syuting drama-drama.
- Yangdong Folk Village merupakan sebuah desa tradisional dari Dinasti Joseon yang terletak di Gangdong-myeon, 16 km ke arah tenggara dari Gyeongju, Gyeongsangbuk-do, Korea Selatan. Desa ini terletak di selatan gunung Seolchang dan terbentuk mengikuti kondisi alam dengan topografi gunung dan lembah. Dengan terjaganya kelestarian tradisi, kekayaan aset budaya, tradisionalisme, dan keindahan alam tempatnya berada, Yangdong Folk Village bersama dengan Hahoe Folk Village ditetapkan sebagai salah satu situs warisan budaya dunia oleh UNESCO pada tahun 2010. Seperti halnya Hahoe Folk Village, Yangdong Folk Village juga masih ditempati oleh penduduk asli meskipun sebagian ada yang sudah tidak ditinggali. Desa ini masih mempertahankan adat istiadat rakyat dan juga bangunan tradisional bergaya arsitektur tradisional khas dinasti Joseon. Keseluruhan desa ini terdiri lebih dari 160 rumah tradisional beratap jerami dan juga genteng yang dibangun di seluruh area berhutan lebat. 54 rumah bersejarah yang berusia lebih dari 200 tahun juga tah. Pengaturan desa yang seperti ini jelas menunjukkan stratifikasi status sosial yang nyata yang merupakan karakteristik kehidupan rakyat Korea pada masa dinasti Joseon.
- Seongeup Folk Village di pulau Jeju merupakan kampung tradisional asli penduduk Jeju yang masih mempertahankan gaya hidup khas rakyat Jeju dan masih ditinggali oleh penduduk pulau ini. Desa ini terletak sebelah barat daya Seongsan, Jeju bagian timur.
- Jeju Folk Village merupakan sebuah museum hidup atau museum outdoor yang sengaja dibangun untuk memperlihatkan aset-aset kebudayaan Pulau Jeju. Museum ini dibangun di atas area seluas 150.000 m² dan terdiri dari bangunan-bangunan dengan aneka gaya arsitektur, baik yang sengaja dibangun atau bangunan asli dari tempat lain yang dipindah ke museum ini. Dengan area cukup luas, luangkan waktu setidaknya 4 jam sehingga kalian bisa menikmati seluruh bagiannya tanpa merasa terburu-buru.
- Folklore and Natural History merupakan sebuah museum aneka kebudayaan rakyat Pulau Jeju khususnya. Museum ini memamerkan sejarah alam, benda-benda peninggalan, dan juga hewan, dan tumbuhan yang ditemukan di pulau Jeju.
Demikian informasi yang bisa Ayo Kita Rekreasi berikan mengenai beberapa Destinasi Wisata Favorit yang terdapat di Korea Selatan, semoga artikel ini bermanfaat bagi para pembaca.
This comment has been removed by a blog administrator.
ReplyDelete